Agar unik setiap computer yang terkoneksi ke Internet diberi
alamat yang berbeda. Alamat ini supaya seragam seluruh dunia maka pemberian
alamat IP address diseluruh dunia diberikan oleh badan internasional Internet Assigned Number
Authority (IANA), dimana IANA hanya memberikan IP address Network ID nya saja
sedangkan host ID diatur oleh pemilik IP address tersebut.
Contoh IP address untuk cisco.com adalah 202.93.35.9 untuk www.ilkom.unsri.ac.id dengan IP nya
202.39.35.9
Alamat yang unik terdiri dari 32 bit yang dibagi dalam 4
oktet (8 bit)
00000000 .
00000000 . 00000000 . 00000000
o 1 o 2 o 3 o 4
Ip address dibagi menjadi 2
bagian yaitu Network ID dan Host ID,
Network ID yang akan menentukan alamat dalam jaringan (network
address) sedangkan Host ID
menentukan alamat dari peralatan jaringan yang sifatnya unik untuk membedakan
antara satu mesin dengan mesin lainnya
Ibaratkan Network ID Nomor jalan dan alamat jalan sedangkan
Host ID adalah nomor rumahnya
IP address dibagi menjadi kelas yaitu ;
Kelas yang umum digunakan adalah kelas A sampai dengan kelas
C.
Pada setiap kelas angka pertama dengan angka terakhir tidak
dianjurkan untuk digunakan karena sebagai valid
host id, misalnya kelas A 0 dan 127, kelas B 128 dan 192, kelas C 191 dan
224. ini biasanya digunakan untuk loopback
addresss.
Catatan :
- alamat
Network ID dan Host ID tidak boleh semuanya 0 atau 1 karena jika semuanya
angka biner 1 : 255.255.255.255 maka alamat tersebut disebut floaded broadcast
- alamat
network, digunakan dalam routing untuk menunjukkan pengiriman paket remote
network, contohnya 10.0.0.0, 172.16.0.0 dan 192.168.10.0
Dari gambar dibawah ini perhatikan kelas A menyediakan
jumlah network yang paling sediikit namun menyediakan host id yang paling
banyak dikarenakan hanya oktat pertama yang digunakan untuk alamat network
bandingkan dengan kelas B dan C.
Untuk mempermudah dalam menentukan kelas mana IP yang kita
lihat, perhatikan gambar dibawah ini. Pada saat kita menganalisa suatu alamat
IP maka perhatikan octet 8 bit pertamanya.
Pada kelas A : 8 oktet pertama adalah alamat networknya,
sedangkan sisanya 24 bits merupakan alamat untuk host yang bisa digunakan.
Jadi admin dapat membuat banyak sekali alamat untuk hostnya,
dengan memperhatikan
2 24 – 2 = 16.777.214 host
N ; jumlah bit terakhir dari kelas A
(2) adalah alamat loopback
Pada kelas B : menggunakan 16 bit pertama untuk
mengidentifikasikan network sebagai bagian dari address. Dua octet sisanya (16
bits) digunakan untuk alamat host
2 16 – 2 = 65.534
Pada kelas C : menggunakan 24 bit pertama untuk network dan
8 bits sisanya untuk alamat host.
2 8 – 2 = 254
Subnetting
Kita juga harus menguasai konsep subnetting untuk
mendapatkan IP address baru, dimana dengan cara ini kita dapat membuat network
ID baru dari suatu network yang kita miliki sebelumnya. Subnetting digunakan
untuk memecah satu buah network menjadi beberapa network kecil.
Untuk memperbanyak
network ID dari suatu network id yang sudah ada, dimana sebagaian host
ID dikorbankan untuk digunakan dalam membuat ID tambahan
Ingat rumus untuk mencari banyak subnet adalah 2 n – 2
N = jumlah bit yang diselubungi
Dan rumus untuk mencari jumlah host per subnet adalah 2 m
– 2
M = jumlah bit yang belum diselubungi
Contoh kasus dengan
penyelesaian I :
Ip address 130.200.0.0 dengan subnet mask 255.255.224.0 yang
diidentifikasi sebagai kelas B.
Subnet mask : 11111111.11111111.11100000.00000000
3 bit dari octet ke 3 telah digunakan , tingal 5 bit yang
belum diselubungi maka banyak kelompok subnet yang bisa dipakai adalah
kelipatan 2 5 = 32 (256 – 224 = 32)
32 64 96 128 160 192 224
Jadi Kelompok IP yang bisa digunakan dalah ;
130.200.0.0 - 130.200.31.254
à
subnet loopback
130.200.32.1 -
130.200.63.254
130.200.64.1 -
130.200.95.254
130.200.96.1 -
130.200.127.254
130.200.128.1 -
130.200.159.254
130.200.160.1 - 130.200.191.254
130.200.192.1 - 130.200.223.254
Contoh kasus dengan
penyelesaian II :
Terdapat network id 130.200.0.0 dengan subnet 255.255.192.0
yang termasuk juga kelas B, cara lain untuk menyelesaikannya adalah ;
- Dari
nilai octet pertama dan subnet yang diberikan, dapat diketahui IP address
adalah kelas B yang octet ketiga diselubungi dengan angka 192…
- Hitung
dengan rumus (4 oktet – angka yang diselubung) 256 – 192 = 64
- Jadi
kelompok subnet yang dapat dipakai adalah kelipatan 64 dan 128.
Jadi kelompok ip yang dapat dipakai adalah
130.200.64.1 sampai 130.200.127.254
130.200.128.1 sampai 130.200.199.254
Kasus ;
Kita memiliki kelas B dengan network ID 130.200.0.0 dengan
subnet mask 255.255.224.0
Dengan cara yang sama diatas sebelumnya ;
- Dari
nilai octet pertama dan subnet yang diberikan dapat diketahui IP address adalah kelas B dengan octet
ketiga terseluibung dengan angka 224
- Hitung
dengan rumus (256-224) =32
- Jadi
kelompok subnet yang dapat dipakai adalah kelipatan 32 yaitu 64 96 128 160
192
Dengan demikian, kelompok IP address yang dapat dipakai
adalah ;
130.200.32.1 sampai
130.200.63.254
130.200.64.1 sampai
130.200.95.254
130.200.96.1 sampai
130.200.127.254
130.200.128.1 sampai
130.200.159.254
130.200.160.1 sampai
130.200.191.254
130.200.192.1 sampai
130.200.223.254
Kasus :
misalkan kita
menggunakan kelas C dengan network address 192.168.81.0 dengan subnet mask
255.255.255.240, maka
- Dari
nilai octet pertama dan subnet yang diberikan dapat diketahui IP address
adalah kelas C dengan oktat ketiga terselubung dengan angka 240
- Hitung
(256 – 240) = 16
- Maka
kelompok subnet yang dapat digunakan adalah kelipatan 16, yaitu 16 32
48 64 80
96 112 128
144 160 176
192 208 224
Maka kelompok IP address yang dapat digunakan adalah ;
192.168.81.17 sampai 192.168.81.20
192.168.81.33 sampai 192.168.81.46
192.168.81.49 sampai 192.168.81.62
192.168.81.65 sampai 192.168.81.78
192.168.81.81 sampai 192.168.81.94
192.168.81.97 sampai 192.168.81.110
192.168.81.113 sampai 192.168.81.126
192.168.81.129 sampai 192.168.81.142
192.168.81.145 sampai 192.168.81.158
192.168.81.161 sampai 192.168.81.174
192.168.81.177 sampai 192.168.81.190
192.168.81.193 sampai 192.168.81.206
192.168.81.209 sampai 192.168.81.222
192.168.81.225 sampai 192.168.81.238
Kasus :
Sebuah perusahaan yang baru berkembang mempunyai banyak
kantor cabang dan tiap kantor cabang mempunyai 255 workstation, network address
yang tersedia adalah 164.10.0.0, buatlah subnet dengan jumlah subnet yang
terbanyak
Penyelesaian ; 164.10.0.0 berada pada kelas B, berarti octet
3 dan 4 digunakan untuk host, sedangkan 1 kantor cabang ada 254 host, maka
ambil 1 bit lagi dari octet ke 3 agar cukup.
Maka subnetmask yang baru
11111111.11111111.11111110.00000000
255.
255. 254. 0
Subnet yang tersedia adalah 256 – 254 = 2, maka subnetnya
kelipatan 2 sampai dengan 254.
Jumlah subnet (2 7
– 2) = 128 – 2 = 26 subnet
Jumlah host / subnetnya
(2 9 - 2 ) = 512 – 2 = 510 host
164.10.0.0 sampai
164.10.1.0 à dibuang
164.10.2 .1 sampai 164.10.3.254
164.10.4.1 sampai 164.10.5.254
164.10.6.1 sampai 164.10.7.254
164.10.8.1 sampai 164.10.9.254
.
.
.
164.10.252.1 sampai 164.10.253.254
Kasus :
Kita mendapatkan IP dari ISP yaitu 192.168.20.0 untuk alamat
network dan subnet masknya 255.255.255.192 ini berarti notasi /26.
Jumlah subnet adalah 192, berarti 11000000, maka 22
– 2 = 2
Berapa banyak host per subnet, 26 – 2 = 62 host
Hitung subnet yang valid 256 – 192 = 64 subnet, maka terus tambahkan block size
sampai angka subnet mask. 64 + 64 = 128. 128 + 64 = 192, yang tidak valid
karena ia adalah sebuah subnet mask. Maka subnet yang valid adalah 64 dan 128.
Subnet 64 128
Host pertama 65 129
Host terakhir 126 190
Alamat Broadcast 127 191
Cara membaca tabel diatas yaitu dari atas ke bawah untuk
setiap kolom subnet, contoh: kolom pertama subnet 64 atau lengkapnya
192.168.20.64 memunyai host pertama 65 atau 192.168.20.65, host terakhir 126
atau 192.168.20.126 dan alamat broadcast di 127 atau 192.168.20.127.
Kasus
Kita mendapatkan IP dari ISP yaitu 192.168.10.0 untuk alamat
network dan subnet masknya 255.255.255.224 ini berarti notasi /27.
Berapa jumlah subnet, 224 adalah 11100000, jadi 23-3
= 6
Berapa banyak host per subnet, 25 – 2 = 30 host
Hitung subnet yang valid 256 – 224 = 32
32 + 32 = 64
64 + 32 = 96
96 + 32 = 128
128 + 32 = 160
160 + 32 = 192
192 + 32 = 224
224 tidak valid karena ia adalah sebuah subnet mask. Maka
subnet yang valid adalah
32, 64, 96,128,160,129,224
Subnet 32 64 96 128 160 192
Host pertama 33 65 97 129 161 193
Host terakhir 62 94 126 158 190 222
Alamat Broadcast 63 95 127 159 191 223
Cara membaca tabel diatas yaitu dari atas ke bawah untuk
setiap kolom subnet, contoh: kolom pertama subnet 32 atau lengkapnya 192.168.10.32
memunyai host pertama 33 atau 192.168.10.33, host terakhir 62 atau 192.168.10.62
dan alamat broadcast di 63 atau 192.168.10.63.
Kasus kelas C
Kita mendapatkan IP dari ISP yaitu 192.168.10.0 untuk alamat
network dan subnet masknya 255.255.255.224 ini berarti notasi /27.
Berapa jumlah subnet, 224 adalah 11100000, jadi 23-3
= 6
Berapa banyak host per subnet, 25 – 2 = 30 host
Hitung subnet yang valid 256 – 224 = 32
32 + 32 = 64
64 + 32 = 96
96 + 32 = 128
128 + 32 = 160
160 + 32 = 192
192 + 32 = 224
224 tidak valid karena ia adalah sebuah subnet mask. Maka
subnet yang valid adalah
32, 64, 96,128,160,129,224
Subnet 32 64 96 128 160 192
Host pertama 33 65 97 129 161 193
Host terakhir 62 94 126 158 190 222
Alamat Broadcast 63 95 127 159 191 223
Cara membaca tabel diatas yaitu dari atas ke bawah untuk
setiap kolom subnet, contoh: kolom pertama subnet 32 atau lengkapnya
192.168.10.32 memunyai host pertama 33 atau 192.168.10.33, host terakhir 62
atau 192.168.10.62 dan alamat broadcast di 63 atau 192.168.10.63.
Kasus :
Di sebuah perusahaan manufacturing yang mempunyai banyak
bagian dalam perusahaan tersebut, dimana setiap bagian mempunyai 700 host,
network address yang didapat adalah 171.168.10.0, berarti ini kelas B…perhatikan
bagaimana jika kita menggunakan kelas C karena kelas C hanya dapat menampung
host sebanyak 254 !!!
Classless
Inter-Domain Rouitng (CIDR)
Suatu metode yang digunakan oleh ISP untuk mengalokasikan
sejumlah alamat pada perusahaan, kerumah seorang pelanggan. ISP menyediakan
ukuran blok (block size) tertentu.
Contoh : kita mendapatkan blok IP 192.168.32/28. notasi
garis miring atau slash notation (/) berarti berapa bit yang bernilai 1 (contoh
diatas adalah /28 berarti ada 28 bit yang bernilai 1).
Nilai maksimum setelah garing adala /32. karena satu byte
adalah 8 bit dan terdapat 4 byte dalam sebuah alamat IP (4 x 8 = 32). Namun
subnet mask terbesar tanpa melihar class alamatnya adalah hanya /30, karena
harus menyimpan paling tidak dua buah bit sebagai bit dan host.
Nilai CIDR
255.0.0.0
|
/8
|
255.128.0.0
|
/9
|
255.192.0.0
|
/10
|
255.224.0.0
|
/11
|
255.240.0.0
|
/12
|
255.248.0.0
|
/13
|
255.252.0.0
|
/14
|
255.254.0.0
|
/15
|
255.255.0.0
|
/16
|
255.255.128.0
|
/17
|
255.255.192.0
|
/18
|
255. 255.224.0
|
/19
|
255. 255.240.0
|
/20
|
255. 255.248.0
|
/21
|
255. 255.252.0
|
/22
|
255. 255.254.0
|
/23
|
255. 255.255.0
|
/24
|
255.255. 255.128
|
/25
|
255.255. 255.192
|
/26
|
255. 255. 255.224
|
/27
|
255. 255. 255.240
|
/28
|
255. 255. 255.248
|
/29
|
255. 255. 255.252
|
/30
|
Keterangan : pola yang dimaksudkan adalah pola 128, 192,
224, 240, 248, 252, dan 254
Dimana 128 dalam binary yaitu = 10000000 (1 bit subnet), 192
dalam binary yaitu 11000000 (2 bit binary) dan seterusnya. Maka hafalkan pola
128, 192, 224, 240, 248, 252 dan 254.
Contoh latihan subnetting : alamat class B
Alamat Network 172.16.0.0 dan subnet mask 255.255.192.0
Subnet 192 = 11000000, 2 2 – 2 = 2
Host 2 14 – 2 = 16.382 (6 bit di octet ketiga,
dan 8 bit di octet keempat)
Subnet yang valid 256 – 192 = 64. 64 + 64 = 128
Subnet 64.0 128.0
Host pertama 64.1 128.1
Host terakhir 127.254 192.254
Broadcast 127.255 199.255
Keterangan, maka subnet 64.0 atau 172.16.64.0, mempunyai
host pertama 64.1 atau 172.16.64.1 sampai dengan 171.16.127.254 dan alamat
broadcastnya 172.16.127.255
Contoh latihan subnetting : alamat class A
Alamat Network 10.0.0.0 dan subnet mask 255.255.0.0
Subnet 255 = 11111111, 2 8 – 2 = 254
Host 2 16 – 2 = 65.534
Subnet yang valid 256 – 255 = 1, 2 , 3 dan seterusnya.
(semua di octet kedua). Subnetnya menjadi 10.1.0.0, 10.2.0.0, 10.3.0.0 dan
seterusnya sampai 10.254.0.0
Subnet 10.1.0.0 … 10.254.0.0
Host pertama 10.1.0.1 … 10.254.0.1
Host terakhir 10.1.255.254 … 10.254.255.254
Broadcast 10.1.255.255 … 10.254.255.255
Tidak ada komentar:
Posting Komentar